Computational Neuroscience adalah sebuah bidang studi yang menggabungkan neurosains dengan pemodelan komputasional untuk memahami dan menjelaskan kerja otak.
Dengan menggabungkan pengetahuan tentang struktur dan fungsi otak dengan metode komputasi, Computational Neuroscience berupaya untuk mengungkap mekanisme dasar yang mendasari proses kognitif dan perilaku.
Jurusan ini menawarkan wawasan mendalam tentang keterkaitan antara sistem saraf dan pemrosesan informasi, serta keterampilan komputasi yang diperlukan untuk menguji teori dan membangun model matematika tentang fungsi otak.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih lanjut tentang jurusan Computational Neuroscience dan peran pentingnya dalam memahami kompleksitas otak manusia.
Tentang Computational Neuroscience
Definisi
Jurusan Computational Neuroscience adalah bidang studi yang menggabungkan disiplin neurosains dan komputasi untuk memahami dan menganalisis aktivitas otak melalui pendekatan komputasional.
Tujuan utama dari jurusan ini adalah membangun model matematika dan komputasional yang dapat memprediksi dan menjelaskan fungsi otak, mulai dari tingkat seluler hingga tingkat sistemik.
Dalam Computational Neuroscience, mahasiswa akan mempelajari bagaimana menggunakan prinsip dan alat komputasi untuk menganalisis data neurologis, memodelkan dan mensimulasikan proses neurofisiologis, serta memahami hubungan antara struktur dan fungsi otak.
Jurusan ini melibatkan pendekatan interdisipliner yang mencakup neurosains, matematika, statistika, fisika, dan komputer. Mahasiswa akan mempelajari konsep-konsep dasar tentang anatomi dan fisiologi otak, sirkuit neural, dan pengolahan informasi saraf.
Mereka juga akan memperoleh keterampilan dalam pemodelan matematika, analisis data neurologis, dan penggunaan teknik komputasi seperti pemrograman, simulasi, dan algoritma.
Dalam bidang yang berkembang pesat ini, jurusan Computational Neuroscience memberikan landasan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menggali kompleksitas otak dan meningkatkan pemahaman tentang bagaimana otak menghasilkan pikiran, emosi, dan perilaku.
Nama lain Jurusan Computational Neuroscience
Selain disebut sebagai jurusan Computational Neuroscience, bidang ini juga dikenal dengan beberapa nama lain yang sering digunakan dalam konteks yang sama. Beberapa istilah lain yang sering digunakan untuk merujuk pada studi yang berfokus pada penggabungan neurosains dengan komputasi adalah Neuroinformatics, Neurocomputing, atau Neuroengineering. Meskipun ada sedikit variasi dalam penekanan atau pendekatan yang diterapkan dalam masing-masing istilah ini, semua istilah tersebut mengacu pada pemahaman dan penerapan metode komputasi dalam konteks neurosains.
Neuroinformatics menggabungkan neurosains dengan teknik komputasi dan analisis data untuk memahami dan memodelkan proses otak. Istilah ini menekankan pada penggunaan teknologi informasi untuk mengelola dan menganalisis data neurologis serta membangun basis pengetahuan yang komprehensif tentang otak. Sementara itu, Neurocomputing lebih menekankan pada penggunaan komputasi dan pemodelan matematika untuk menggambarkan aktivitas otak dan mekanisme kognitif yang terlibat. Istilah Neuroengineering mencerminkan pendekatan yang lebih teknik dalam memahami otak dan menciptakan solusi teknologi berbasis otak, termasuk pengembangan perangkat keras atau antarmuka otak-komputer.
Meskipun nama-nama ini memiliki nuansa yang berbeda, mereka semua menunjukkan konvergensi antara neurosains dan komputasi. Nama-nama ini mencerminkan kemajuan dan kolaborasi dalam bidang yang berkembang pesat ini, di mana ilmuwan berusaha untuk memahami kompleksitas otak melalui pendekatan komputasional yang kuat dan inovatif.
Pengenalan Jurusan Computational Neuroscience
Jurusan Computational Neuroscience merupakan program studi yang menggabungkan disiplin neurosains dengan pemodelan komputasional untuk memahami kompleksitas otak dan aktivitas saraf. Jurusan ini fokus pada penggunaan metode komputasi dan analisis data untuk memahami, menerjemahkan, dan memprediksi fungsi dan perilaku otak. Mahasiswa dalam jurusan ini akan mempelajari konsep dasar neurosains, prinsip dasar pemodelan neural, analisis data neurologis, dan kecerdasan buatan yang berkaitan dengan neurosains. Tujuan utama dari jurusan Computational Neuroscience adalah mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang mekanisme dasar pemrosesan informasi di otak dan mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam berbagai bidang seperti kedokteran, teknologi, dan ilmu pengetahuan kognitif.
Mata kuliah yang ditawarkan Jurusan Computational Neuroscience
Jurusan Computational Neuroscience menawarkan sejumlah mata kuliah yang mencakup berbagai aspek neurosains, pemodelan komputasional, dan analisis data. Beberapa mata kuliah yang biasanya dipelajari dalam jurusan ini meliputi:
- Neurobiologi: Mata kuliah ini membahas tentang struktur, fungsi, dan perkembangan otak. Mahasiswa akan mempelajari anatomi saraf, sirkuit neural, serta mekanisme dasar yang mendasari pemrosesan informasi saraf.
- Pemodelan Neural: Mata kuliah ini fokus pada pengembangan model matematika dan komputasional yang merepresentasikan aktivitas neuron dan sirkuit saraf. Mahasiswa akan mempelajari teknik pemodelan neural, seperti model Hodgkin-Huxley dan model Leaky Integrate-and-Fire, serta cara menerapkan model tersebut untuk memahami dan memprediksi perilaku neuron dan jaringan saraf.
- Analisis Data Neurologis: Mata kuliah ini membahas teknik analisis statistik dan komputasi untuk memproses dan menganalisis data neurologis, seperti data elektroensefalogram (EEG), pemindaian pencitraan otak (fMRI, PET), atau data elektrofisiologi. Mahasiswa akan mempelajari metode ekstraksi fitur, pemrosesan sinyal, analisis waktu-frekuensi, dan metode pemrosesan data neurologis lainnya.
- Kecerdasan Buatan dalam Neurosains: Mata kuliah ini menggabungkan kecerdasan buatan dengan neurosains, mempelajari bagaimana teknik-teknik kecerdasan buatan dapat digunakan untuk memahami dan mereplikasi perilaku dan fungsi otak. Mahasiswa akan mempelajari algoritma pembelajaran mesin, jaringan saraf tiruan, serta aplikasi kecerdasan buatan dalam pengenalan pola, klasifikasi, dan prediksi di bidang neurosains.
- Pemrosesan Informasi Saraf: Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip dan teori pemrosesan informasi di otak. Mahasiswa akan mempelajari bagaimana informasi diterima, diterjemahkan, dan diintegrasikan oleh jaringan saraf, serta konsep-konsep seperti representasi informasi, pengkodean, dan pengambilan keputusan di tingkat saraf.
Mata kuliah-mata kuliah ini memberikan landasan teoritis dan keterampilan praktis yang diperlukan dalam bidang Computational Neuroscience. Dengan kombinasi pengetahuan tentang neurosains dan komputasi, lulusan jurusan ini siap untuk menghadapi tantangan dalam memahami kompleksitas otak dan memanfaatkan pemodelan komputasional serta analisis data untuk mengungkap mekanisme yang mendasari fungsi kognitif dan perilaku manusia.
Peran dan penting nya Jurusan Computational Neuroscience
Jurusan Computational Neuroscience memainkan peran kunci dalam dunia bisnis dan berbagai bidang lainnya. Berikut adalah beberapa cara di mana jurusan ini memiliki pengaruh signifikan:
- Industri Teknologi Medis dan Kesehatan: Dalam industri teknologi medis dan kesehatan, pemahaman tentang kompleksitas otak dan analisis data neurologis sangat penting. Lulusan jurusan Computational Neuroscience dapat berkontribusi dalam pengembangan perangkat medis canggih, seperti alat pencitraan otak yang lebih akurat, antarmuka otak-komputer yang inovatif, atau algoritma pemrosesan sinyal untuk diagnosis dan pengobatan penyakit neurologis.
- Pengembangan Obat dan Farmasi: Dalam bidang pengembangan obat dan farmasi, pemodelan komputasional dan analisis data neurologis memainkan peran penting dalam identifikasi dan pengujian obat-obatan. Lulusan jurusan ini dapat berkontribusi dalam perancangan obat komputasional, prediksi efek obat pada target saraf, serta evaluasi keamanan dan efikasi obat menggunakan metode pemodelan dan simulasi.
- Kecerdasan Buatan dan Robotika: Computational Neuroscience juga memberikan wawasan yang berharga dalam pengembangan kecerdasan buatan dan robotika. Pemahaman tentang kerja otak dan sistem saraf dapat diaplikasikan dalam menciptakan sistem kecerdasan buatan yang lebih adaptif dan responsif. Selain itu, pengetahuan tentang koneksi saraf dan pemrosesan informasi otak juga dapat membantu dalam pengembangan robotika yang lebih terintegrasi dengan kemampuan sensorik dan kecerdasan yang lebih mirip dengan manusia.
- Teknologi VR/AR dan Hiburan Interaktif: Dalam industri hiburan dan teknologi realitas virtual/augmented (VR/AR), pemodelan komputasional otak dan analisis data neurologis dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Pengenalan pola dan respons otak dapat digunakan untuk menciptakan pengalaman hiburan yang lebih imersif dan responsif, serta mendukung pengembangan aplikasi VR/AR yang lebih adaptif dan personal.
Dalam berbagai bidang tersebut, pemahaman tentang Computational Neuroscience membawa kontribusi yang berharga.
Keahlian dalam pemodelan komputasional otak, analisis data neurologis, dan kecerdasan buatan memberikan kesempatan bagi lulusan jurusan ini untuk mengambil peran kunci dalam inovasi, riset, dan pengembangan teknologi yang terkait dengan fungsi otak manusia.
Hal yang Dipelajari dalam Jurusan Computational Neuroscience:
Dalam jurusan Computational Neuroscience, mahasiswa akan belajar tentang berbagai konsep, keterampilan, dan pengetahuan yang berkaitan dengan pemahaman dan analisis otak melalui pendekatan komputasional.
Beberapa hal yang dipelajari dalam jurusan ini meliputi:
- Neurosains Dasar: Mahasiswa akan mempelajari konsep dasar tentang struktur dan fungsi otak, sirkuit saraf, serta prinsip dasar neurofisiologi. Mereka akan memahami bagaimana neuron bekerja, bagaimana informasi dikodekan dan diproses oleh jaringan saraf, dan bagaimana interaksi antarbagian otak memengaruhi fungsi kognitif dan perilaku.
- Pemodelan Komputasional: Mahasiswa akan mempelajari teknik pemodelan komputasional yang digunakan untuk merepresentasikan dan mensimulasikan aktivitas saraf. Mereka akan belajar tentang model matematika seperti jaringan saraf tiruan, pemodelan neuron individu, serta algoritma dan metode untuk menerjemahkan prinsip neurobiologi menjadi model komputasional.
- Analisis Data Neurologis: Mahasiswa akan mempelajari teknik analisis data yang digunakan dalam pemrosesan dan interpretasi data neurologis. Mereka akan belajar tentang metode statistik, pemrosesan sinyal, dan analisis waktu-frekuensi untuk menginterpretasikan data EEG, fMRI, atau data elektrofisiologi lainnya.
- Kecerdasan Buatan dan Pembelajaran Mesin: Mahasiswa juga akan belajar tentang kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin yang berhubungan dengan neurosains. Mereka akan memahami konsep dasar pembelajaran mesin, jaringan saraf tiruan, dan algoritma yang dapat digunakan untuk memodelkan dan memahami proses kognitif di otak.
- Terapan dalam Bidang-bidang Tertentu: Selain itu, mahasiswa dapat mempelajari aplikasi Computational Neuroscience dalam bidang-bidang spesifik seperti kedokteran, rehabilitasi, psikologi, atau robotika. Mereka akan belajar tentang penggunaan metode komputasi dalam pengembangan terapi, desain antarmuka otak-komputer, atau pengembangan teknologi bantu bagi individu dengan gangguan neurologis.
Melalui kombinasi pemahaman neurosains dan keahlian komputasional, mahasiswa dalam jurusan Computational Neuroscience memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memahami, menganalisis, dan memodelkan otak manusia.
Mereka akan dapat mengaplikasikan pendekatan komputasional ini dalam berbagai bidang, memberikan kontribusi dalam pemahaman dan pengembangan solusi untuk masalah yang berkaitan dengan fungsi otak dan sistem saraf.
Kompetensi yang diperoleh
Jurusan Computational Neuroscience memberikan berbagai keterampilan dan kompetensi kepada mahasiswa yang dapat mereka terapkan di berbagai bidang dan industri. Beberapa keterampilan yang dapat diperoleh mahasiswa dari jurusan ini meliputi:
- Pemahaman Neurosains: Mahasiswa akan memperoleh pemahaman mendalam tentang neurosains, termasuk struktur dan fungsi otak, mekanisme neurologis, dan prinsip dasar pemrosesan informasi saraf. Mereka akan dapat menerapkan pengetahuan ini untuk menganalisis dan memodelkan aktivitas otak.
- Pemodelan Komputasional: Mahasiswa akan mengembangkan keterampilan dalam pemodelan komputasional untuk merepresentasikan dan mensimulasikan aktivitas otak. Mereka akan belajar menggunakan alat-alat dan teknik komputasi untuk membangun model matematika dari jaringan saraf, memprediksi perilaku neuron, dan memahami pemrosesan informasi otak.
- Analisis Data Neurologis: Mahasiswa akan dilengkapi dengan keterampilan dalam analisis data neurologis. Mereka akan belajar teknik pemrosesan sinyal, analisis statistik, dan metode lain untuk memahami dan menginterpretasikan data EEG, fMRI, atau data elektrofisiologi lainnya. Keterampilan ini memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi pola dan hubungan dalam data neurologis yang kompleks.
- Kecerdasan Buatan dan Pembelajaran Mesin: Jurusan ini juga mengajarkan mahasiswa tentang kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin yang berkaitan dengan neurosains. Mahasiswa akan belajar tentang algoritma pembelajaran mesin, jaringan saraf tiruan, dan teknik pengolahan data yang digunakan untuk memodelkan dan memprediksi aktivitas otak.
- Komunikasi dan Kolaborasi: Mahasiswa akan mengembangkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi yang efektif dalam bekerja dengan tim multidisiplin. Mereka akan belajar berbagi ide, menyampaikan temuan, dan bekerja sama dengan ahli neurosains, ilmuwan komputasi, dan profesional lainnya dalam proyek-proyek yang melibatkan analisis dan pemodelan otak.
Keterampilan-keterampilan ini mempersiapkan mahasiswa untuk berkarir di berbagai bidang seperti penelitian, pengembangan teknologi medis, kecerdasan buatan, farmasi, dan bidang kesehatan lainnya.
Mereka akan dapat menggabungkan pemahaman tentang otak dengan keterampilan komputasi untuk menyelidiki kompleksitas sistem saraf dan mengembangkan solusi inovatif dalam pemahaman dan pengobatan masalah neurologis.
Prospek Karir
Lulusan jurusan Computational Neuroscience memiliki potensi karir yang luas dan menarik di berbagai sektor dan industri. Beberapa contoh jalan karir yang bisa diambil oleh lulusan ini termasuk:
- Peneliti Neurosains: Lulusan dapat bekerja sebagai peneliti di lembaga akademik atau industri untuk melakukan penelitian lanjutan dalam bidang neurosains. Mereka dapat terlibat dalam memahami mekanisme dasar pemrosesan informasi otak, mempelajari hubungan antara struktur dan fungsi otak, atau mengembangkan metode dan teknik baru untuk memahami dan menganalisis aktivitas saraf.
- Ahli Kecerdasan Buatan dan Pembelajaran Mesin: Dengan pengetahuan tentang pemodelan komputasional dan analisis data neurologis, lulusan dapat bekerja sebagai ahli kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin. Mereka dapat terlibat dalam mengembangkan algoritma dan sistem yang menggabungkan prinsip-prinsip pemrosesan informasi saraf dalam aplikasi seperti pengenalan pola, pengolahan bahasa alami, atau pengenalan emosi.
- Profesional Kesehatan: Lulusan juga dapat mengarahkan karir mereka ke bidang kesehatan. Mereka dapat bekerja sebagai konsultan klinis atau ilmuwan penelitian dalam pemahaman dan pengobatan gangguan neurologis. Mereka dapat berkontribusi dalam pengembangan terapi inovatif, perangkat medis, atau metode diagnostik yang berhubungan dengan gangguan otak dan sistem saraf.
- Industri Teknologi Medis: Lulusan dapat berkarir di industri teknologi medis, seperti perusahaan farmasi, manufaktur peralatan medis, atau perusahaan bioinformatika. Mereka dapat bekerja dalam pengembangan perangkat lunak untuk analisis data neurologis, pengembangan obat berbasis neurosains, atau perancangan alat pencitraan otak yang canggih.
- Konsultan atau Analis Data: Dengan keterampilan analisis data neurologis dan pemodelan komputasional, lulusan dapat bekerja sebagai konsultan atau analis data dalam berbagai industri yang membutuhkan pemahaman tentang informasi saraf. Mereka dapat membantu dalam analisis data biologis, pengambilan keputusan berbasis data, atau pengembangan strategi bisnis berdasarkan pengetahuan tentang fungsi otak dan perilaku konsumen.
Lulusan jurusan Computational Neuroscience dapat bekerja di berbagai sektor, termasuk riset akademik, industri farmasi dan teknologi medis, industri teknologi informasi dan kecerdasan buatan, serta sektor kesehatan dan konsultasi.
Potensi karir yang luas ini memungkinkan mereka untuk berkontribusi dalam pemahaman tentang otak manusia, pengembangan teknologi inovatif, dan peningkatan kualitas hidup melalui pemahaman yang lebih baik tentang sistem saraf.
Peluang penelitian
Jurusan Computational Neuroscience menawarkan berbagai bidang penelitian dan spesialisasi yang menarik bagi fakultas dan mahasiswa. Berikut ini adalah beberapa bidang penelitian yang sedang dilakukan dalam jurusan ini:
- Pemodelan Neuron dan Jaringan Saraf: Bidang ini berkaitan dengan pengembangan model matematika dan simulasi komputer untuk memahami perilaku individu neuron dan interaksi antarneuron dalam jaringan saraf. Penelitian ini melibatkan penggunaan teknik komputasi untuk memodelkan bagaimana sinyal listrik dikomunikasikan di antara neuron dan bagaimana jaringan saraf menghasilkan pola aktivitas yang kompleks.
- Pengolahan Informasi Saraf: Fokus penelitian ini adalah pemahaman tentang bagaimana informasi diproses di dalam otak dan bagaimana sirkuit saraf menghasilkan fungsi kognitif. Penelitian ini melibatkan analisis komputasional tentang bagaimana informasi diterima, dikodekan, diintegrasikan, dan diterjemahkan oleh neuron dan jaringan saraf.
- Pengobatan dan Rehabilitasi Neurologis: Dalam bidang ini, penelitian dilakukan untuk mengembangkan metode baru dalam pemahaman dan pengobatan penyakit dan gangguan neurologis. Hal ini mencakup penggunaan teknik komputasi untuk merancang terapi yang disesuaikan secara individual, memprediksi respons terhadap pengobatan, dan mengembangkan teknologi rehabilitasi berbasis neurosains.
- Antarmuka Otak-Komputer: Penelitian dalam bidang ini berfokus pada pengembangan antarmuka otak-komputer yang memungkinkan komunikasi langsung antara otak dan perangkat luar. Tujuannya adalah mengembangkan sistem yang memungkinkan orang dengan gangguan mobilitas atau gangguan komunikasi untuk mengendalikan perangkat dan berinteraksi dengan dunia eksternal hanya dengan menggunakan aktivitas otak mereka.
Selain itu, jurusan Computational Neuroscience juga membuka peluang untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, seperti program magister atau doktor dalam bidang ini.
Program pascasarjana ini memungkinkan mahasiswa untuk mendalami penelitian lebih lanjut dalam bidang yang mereka minati dan berkontribusi dalam memperluas pemahaman tentang kompleksitas otak dan sistem saraf.
Kesempatan untuk terlibat dalam penelitian yang menarik dan melanjutkan studi ke tingkat yang lebih tinggi adalah salah satu daya tarik utama jurusan Computational Neuroscience.
Ini memberikan mahasiswa dan para peneliti kesempatan untuk berkontribusi pada kemajuan ilmiah dan teknologi dalam pemahaman dan aplikasi neurosains.
Lain nya
Hubungan dengan fakultas
Jurusan Computational Neuroscience sering terkait dengan fakultas-fakultas yang memiliki keahlian dalam neurosains, komputasi, dan bidang terkait lainnya. Misalnya, fakultas Ilmu Kesehatan, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, dan Fakultas Sains dan Teknologi. Fakultas Ilmu Kesehatan biasanya memiliki keahlian dalam neurosains, seperti neurobiologi, psikologi, atau kedokteran, yang merupakan landasan penting untuk pemahaman tentang otak. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi membawa keahlian dalam pemodelan komputasional, kecerdasan buatan, dan pengolahan data, yang penting dalam analisis dan pemodelan otak. Fakultas Sains dan Teknologi juga dapat berperan penting dengan keahlian dalam matematika, fisika, dan teknik yang mendukung pemodelan matematika dan analisis data dalam bidang neurosains.
Selain itu, jurusan Computational Neuroscience berinteraksi dengan jurusan lain dalam fakultas yang sama atau berbeda. Misalnya, hubungan erat antara jurusan ini dengan Jurusan Biologi, Psikologi, Matematika, atau Teknik Elektro. Kerjasama antara jurusan ini memungkinkan pertukaran pengetahuan dan keterampilan antara bidang-bidang yang berbeda, dan menghasilkan penelitian interdisipliner yang kaya. Kolaborasi antara jurusan-jurusan ini juga memungkinkan pengembangan kurikulum yang holistik dan menyediakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang pemodelan komputasional otak, neurosains, dan bidang-bidang terkait lainnya.
Pilihan Universitas
Di Indonesia, beberapa universitas yang menawarkan program studi Computational Neuroscience yang berkualitas baik antara lain:
- Universitas Indonesia (UI): UI menawarkan program studi Computational Neuroscience melalui Fakultas Kedokteran. Program ini menggabungkan keahlian dalam neurosains dan pemodelan komputasional untuk mempelajari kompleksitas otak. UI memiliki fasilitas penelitian dan kolaborasi yang kuat dalam bidang ini, memberikan peluang bagi mahasiswa untuk terlibat dalam penelitian yang relevan dan mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang Computational Neuroscience.
- Institut Teknologi Bandung (ITB): ITB menawarkan program studi Computational Neuroscience melalui Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Program ini menekankan pada pemodelan matematika dan analisis data untuk memahami aktivitas otak dan sistem saraf. ITB memiliki dosen-dosen yang berkualitas dan fasilitas penelitian yang memadai untuk mendukung pengembangan studi di bidang ini.
- Universitas Gadjah Mada (UGM): UGM menawarkan program studi Computational Neuroscience melalui Fakultas Kedokteran. Program ini mencakup kombinasi neurosains, komputasi, dan analisis data dalam pemahaman otak. UGM memiliki tim peneliti yang berpengalaman dalam bidang Computational Neuroscience dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat dalam penelitian yang relevan.
Universitas-Universitas ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pendidikan berkualitas dalam bidang Computational Neuroscience. Selain itu, mahasiswa juga akan mendapatkan akses ke fasilitas penelitian yang baik dan kolaborasi dengan para peneliti dan ahli dalam bidang ini.
Penutup
Jurusan Computational Neuroscience adalah bidang studi yang menggabungkan neurosains dan pemodelan komputasional untuk memahami kompleksitas otak dan sistem saraf.
Dalam jurusan ini, mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang mendalam dalam pemodelan matematika, analisis data neurologis, dan pengembangan kecerdasan buatan yang berhubungan dengan neurosains.
Jurusan ini menawarkan peluang karir yang menarik di berbagai sektor, termasuk penelitian, industri teknologi medis, farmasi, kecerdasan buatan, dan kesehatan.
Melalui kombinasi pemahaman neurosains dan keahlian komputasional, lulusan jurusan Computational Neuroscience siap untuk menghadapi tantangan dalam pemahaman otak manusia dan kontribusi pada perkembangan ilmiah dan teknologi yang berkaitan dengan fungsi otak dan sistem saraf.