You are currently viewing Resiko Melakukan Tanda Tangan pada Dokumen yang tidak Lengkap

Resiko Melakukan Tanda Tangan pada Dokumen yang tidak Lengkap

Dokumen tidak lengkap yang dimaksud adalah, dokumen yang konten nya tidak ada atau tidak jelas. Dan lembaran tersebut berisikan keterangan seperti “Saya telah mensetujui mengenai hal ini” dan kolom tanda tangan yang tertera (harus menyertakan) nama Anda.

Mari kita pahami lebih lanjut kondisi ini, agar ada pemahaman yang mendalam atas efek buruk yang bisa disebabkan nya.

 

Penjelasan Dokumen Tidak Lengkap tidak boleh ditandatangani

Sesuatu yang Sangat Beresiko Tinggi

Melakukan tanda tangan pada dokumen kosong atau dokumen yang tidak lengkap adalah tindakan yang sangat beresiko tinggi. Anda bisa membayangkan, bila dokumen yang telah ditanda tangani, di isi dengan pernyataan hutang, penyerahan sesuatu, atau yang lain nya, dan Anda telah membubuhkan tanda tangan disana.

Membubuhkan tanda tangan sama halnya Anda mensetujui tentang konten (baik itu pernyataan, kesanggupan, perjanjian, dll) dalam lampiran/ dokumen tersebut.

Menandatangani sama juga mensetujui

Melakukan tindakan tanda tangan pada dokumen kosong atau dokumen yang tidak lengkap, sama halnya Anda mensetujui, meng “iya” kan, mengesahkan, dsb, atas dokumen yang tidak jelas isi nya.

Orang yang meminta tanda tangan mungkin mengatakan seperti ini; “Saya sedang memikirkan penulisan yang baik dan benar, di dalam dokumen tersebut. Tapi, saat ini, saya masih bingung dan belum menemukan nya. Ini saya sedang terburu- buru untuk berangkat ke Jakarta. Sementara ini, biar praktis, tanda tangani dulu dokumen (yang isi nya kosong) ini”

 

Contoh Kasus

Kasus yang terjadi di Volunoid

Kasus semacam ini pun terjadi di perusahaan kami. Terutama mengenai Laporan Magang. Para peserta magang, yang kebingungan membuat laporan magang, meminta kami menandatangani lembar pengesahan saja. Keterangan yang sering di sampaikan adalah “Konten laporan nya nanti menyusul, karena belum dibuat atau belum lengkap”.

Alasan umum lain yang biasanya di berikan adalah seperti waktu yang mepet. Mereka mengatakan; “Minta tolong sekali, tanda tangani lembar pengesahan ini. Bila tidak, laporan magang yang saya buat tidak akan diterima, karena besok adalah batas waktu pengumpulan nya. Jika saya tidak mengumpulkan, saya harus magang lagi tahun depan”.

Kami selalu merespon permintaan ini dengan menjelaskan, bahwa alasan semacam itu adalah kendala personal yang tidak ada hubungan nya dengan pihak kami. Sehingga, jangan meminta kami menanggung nya.

Tentu saja kami tidak mau membubuhkan tanda tangan disana. Itu sama hal nya menandatangani dokumen kosong. Bagaimana kami mau mengesahkan dokumen yang tidak kami ketahui isi nya.

Bagaimana jika nanti Laporan Magang yang dibuat adalah tentang “Cara Hacking situs”, atau tema buruk yang melanggar undang- undang dan semacam nya.

Contoh Kasus Ekstrim Lain nya

Sebagai contoh kasus ekstrim yang bisa saja terjadi, bila Anda melakukan penandatanganan pada dokumen kosong, kemudian dokumen kosong tersebut di isi oleh pihak yang meminta tanda tangan, dengan sebuah pernyataan seperti ini:

“Saya menyatakan siap untuk menyerahkan kepemilikan rumah untuk dijadikan bahan anggunan utang keada Sdr. Andy Kurniawan. Saya juga siap menyerahkan rumah beserta isi nya apabila Sdr. Andy Kurniawan tidak bisa melunasi hutang nya”.

Tentu hal semacam ini sangat beresiko. Jika Andy Kurniawan (dalam contoh tersebut) tidak bisa membayar hutang nya, maka rumah Anda beserta isi nya harus siap diserahkan kepada si pemberi hutang.

 

Penutup

Selalu pastikan untuk membaca, memahami, dan memastikan kelengkapan dokumen sebelum Anda menandatangani. Kesalahan sepele bisa membawa konsekuensi yang tak terduga dan merugikan. Kewaspadaan Anda adalah benteng terkuat dari potensi kerugian di masa depan.

Leave a Reply