Kenyataan di Dunia Kerja

Dunia Kerja: Realitas yang Harus Dipahami Mahasiswa dan Pelajar

Dunia kerja adalah lingkungan tempat individu melakukan pekerjaan atau karir profesional mereka, yang melibatkan berbagai tugas, tanggung jawab, dan hubungan interaksi dengan orang lain dalam struktur organisasi atau perusahaan. Ini mencakup berbagai aspek, termasuk norma, nilai, aturan, dan tuntutan yang berbeda dari lingkungan pendidikan formal seperti sekolah atau universitas.

Bagi mahasiswa dan pelajar, dunia kerja biasanya menjadi tujuan berikutnya setelah mereka menyelesaikan pendidikan mereka. Selama proses pendidikan, mahasiswa dan pelajar biasanya mempelajari berbagai teori dan pengetahuan untuk persiapan memasuki dunia kerja. Namun, dunia kerja seringkali memiliki tantangan dan permintaan yang berbeda dari apa yang mereka pelajari di sekolah atau universitas.

Misalnya, di dunia kerja, mereka harus mampu bekerja sama dalam tim, berkomunikasi secara efektif, mengelola waktu, dan bertanggung jawab atas tugas dan proyek mereka. Selain itu, mereka juga harus beradaptasi dengan budaya dan etika kerja perusahaan tempat mereka bekerja. Semua ini sering kali memerlukan keterampilan dan pengetahuan yang berbeda dari apa yang diajarkan di sekolah atau universitas, yang mengapa penting bagi mahasiswa dan pelajar untuk mempersiapkan diri mereka untuk transisi ini.

Dunia Kerja adalah tempat orang bekerja, dan tidak ada dari mereka yang bermain HP disana
Dunia Kerja adalah tempat orang bekerja, dan tidak ada yang bekerja sambil bermain HP disana

 

Alasan Memahami Dunia Kerja Sangatlah Penting

Sebagai seorang fresh graduate atau mahasiswa yang tengah mencari pekerjaan paruh waktu, hal yang kerap kali muncul dalam pikiran mereka saat menemukan lowongan pekerjaan adalah bekerja dan mendapatkan uang.

Akan tetapi, menurut pengalaman perusahaan Volunoid kami -yang telah melakukan ribuan perekrutan semenjak tahun 2016 yang lalu, sekitar 70% dari pelajar dan mahasiswa ini sejatinya tidak memiliki keselarasan antara pikiran dan tindakannya.

Ketika kami mengatakan “tidak selaras”, ini berarti sebagian besar dari mereka hanya fokus pada mendapatkan penghasilan tambahan tanpa sungguh-sungguh berkomitmen pada pekerjaan tersebut.

Akibatnya, banyak di antara mereka yang kecewa dan tidak merasa nyaman ketika melaksanakan tugas/ pekerjaan. Yang pada akhirnya, membuat nya keluar dan menjadi beban orang tua lagi (menjadi pengangguran).

Artikel ini membahas realitas di dunia kerja dan tantangan yang akan dihadapi. Kami berharap, baik itu fresh graduate atau peserta magang di Volunoid yang membaca artikel ini, tidak akan ‘shock’ dengan dunia kerja yang -mau tidak mau- harus mereka hadapi nanti.

Khususnya untuk peserta internship di perusahaan kami -atau perusahaan partner kami, perlu untuk diketahui bahwa aktivitas magang yang akan kalian lakukan nanti, akan sangat menyerupai dunia kerja yang sesungguhnya. Dan artikel ini akan memberikan pemahaman tentang keadaan -dunia kerja- yang akan kalian alami sebentar lagi.

 

Contoh Seorang Fresh Graduate yang Menganggap Remeh Dunia Kerja

Pada Juli 2016, kami memiliki seorang karyawan dengan inisial SK yang bergabung dengan departemen teknis kami. Dalam surat lamarannya, dia meyakinkan kami untuk merekrutnya. Dia menonjolkan berbagai kemampuan yang sangat kami butuhkan.

Setelah melakukan beberapa pertimbangan, kami memutuskan untuk menerima nya.

Pada hari-hari awal, dia tampak antusias dalam mengikuti sesi pelatihan yang kami sediakan. Namun, setelah pelatihan selesai dan pekerjaan sebenarnya dimulai, SK mulai sering absen dan banyak tugasnya yang tidak diselesaikan dengan baik.

Akhirnya, dia mengundurkan diri tanpa pemberitahuan sebelumnya (keluar tanpa pamit).

Apa yang Salah dengan SK?

Jawabannya cukup sederhana: SK tidak dapat menyesuaikan diri dengan disiplin kerja yang diterapkan dan ia tidak mampu mengambil tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

Ketika dia mengirim surat lamaran, dia tampak sangat bersemangat dan yakin bahwa dia mampu menyelesaikan tugas yang diberikan. Karena dia -seorang lulusan baru- yang tidak tahu mengenai dunia kerja yang sebenarnya itu seperti apa !.

Ketika masa training dan mempelajari teori, dia juga sangat antusias. Karena keadaan itu sangat familiar dengan keadaan di kampus. Dia tidak memiliki kendala apapun untuk melalui nya.

Namun, ketika sudah berada dalam lingkungan kerja (selesai training), SK tampaknya tidak siap untuk menerapkan disiplin kerja dan bertanggung jawab atas tugas-tugasnya.

Percakapan dan Tindakan yang Tidak Konsisten

Perilaku ini mirip dengan seseorang yang ingin menjalankan diet.

Sehari sebelum menjalankan diet, orang itu bersemangat dan yakin dapat mengurangi porsi makannya. Namun, saat hari diet tiba dan ia disuguhkan berbagai makanan, ia tidak mampu menahan nafsu nya dan akhirnya melanggar aturan dietnya.

Kejadian ini terjadi pada tahun 2016 yang lalu. Tahun pertama dimana perusahaan Volunoid kami berdiri. Dan ini memberikan pelajaran hidup berharga untuk kami; “Jangan percaya kata-kata, percayalah tindakan!”.

Oleh karena itu, sangat penting bagi fresh graduate -baik itu mahasiswa atau pelajar- untuk memahami dan menyiapkan diri mereka menghadapi dunia kerja yang penuh tantangan dan membutuhkan komitmen yang kuat.

 

Pola Pikir Keliru dari Lulusan Baru

Mengharapkan Gaji Tinggi Tanpa Pengalaman Kerja

Situasi yang lebih memprihatinkan terjadi ketika banyak fresh graduate yang menginginkan gaji tinggi, namun tidak memiliki pengalaman kerja, keahlian khusus, dan etos kerja yang baik.

Inilah realitas yang kami temui di lapangan. Banyak pelamar kerja yang bahkan tidak bisa mengoperasikan Microsoft Office, namun menginginkan gaji di atas 6 juta per bulan (dua kali lipat standar gaji di kota Semarang).

Kemungkinan perusahaan yang mau menerima pelamar seperti ini sangat kecil -atau mungkin tidak ada, kecuali itu adalah perusahaan milik orang tua sendiri.

Pilar Utama: Kemauan Kerja

Padahal, banyak pekerjaan yang tersedia di Indonesia. Sayangnya, banyak lulusan baru yang gagal mendapatkannya. Selain karena faktor “mengharapkan gaji tinggi tanpa pengalaman kerja”, alasan lain adalah rendahnya etos kerja dan enggan menerima gaji standar.

Singkatnya, mereka tidak mau ‘bekerja keras’, dan tidak mau menerima gaji yang standar. Atau, hanya ingin kerja santai dengan gaji besar.

Dengan hanya berbekal “kemauan kerja”, seseorang sebenarnya bisa dengan mudah mendapatkan pekerjaan. Dan jika dia mau menerima gaji dalam jumlah standar, mendapatkan suatu pekerjaan sebenarnya tidaklah sulit dilakukan.

“Kemauan kerja” di sini berarti nyaman dan bertahan dalam suatu pekerjaan untuk jangka waktu dan tanggung jawab yang telah ditentukan.

Tes Sederhana untuk Mengukur Kemauan Bekerja Anda

Sangat mudah bagi kita untuk ‘meng-judge’ orang lain, dan menyalahkan mereka. Tapi, jika itu terjadi pada diri Anda sendiri, apakah Anda benar-benar dapat bertahan dalam pekerjaan tersebut? Atau apakah pada akhirnya Anda akan berakhir sama seperti kasus “orang yang gagal diet” di atas?.

Ilustrasi- Kerja Keras, Memiliki kemauan kerja yang tinggi
Ilustrasi- Kerja Keras, Memiliki kemauan kerja yang tinggi

Untuk menjawab ini, silahkan lihat contoh detail aktivitas kerja di Indomaret (beserta kendala yang sering terjadi) dalam artikel ini: Dunia Kerja itu Keras. Panduan Lengkap Lulusan Baru Untuk Melaluinya. Bacalah dengan cermat, kemudian bayangkan; Apakah Anda bisa dengan mudah melaksanakan deskripsi kerja tersebut?

Jika jawabannya “ya”, maka kemauan kerja Anda bisa dikatakan tinggi. Dan seharusnya, Anda tidak akan kesulitan mendapatkan pekerjaan ketika setelah lulus sekolah atau kuliah nanti.

 

Memahami Posisi Anda

Pada kenyataannya, cukup banyak sarjana yang menemui kendala dalam mendapatkan pekerjaan. Tahun 2022 ada sekitar sekitar 8,39 juta orang [Reff] sarjana yang menganggur. Tidak semua dari mereka bisa langsung mendapatkan pekerjaan di tahun pertama; hanya 10% saja, dan biasanya dengan gaji standar. Sementara itu, 90% lainnya masih dalam tahap mencari pekerjaan.

Tujuan dari artikel ini bukanlah untuk membuat Anda kehilangan harapan. Sebaliknya, kami ingin memberikan wawasan bahwa jika Anda menginginkan gaji yang lebih tinggi, peningkatan keterampilan menjadi hal yang sangat penting.

Lalu, di mana Anda bisa mengembangkan keterampilan tersebut? Salah satu opsi yang bisa Anda pertimbangkan adalah dengan mendaftar magang di Volunoid.

Syarat Mendapatkan Pekerjaan dengan Gaji Tinggi

Dunia pekerjaan menuntut keterampilan komunikasi dan kerja sama tim yang kuat. Jika Anda berharap mendapatkan gaji yang tinggi, berikut ini beberapa kualifikasi umum yang mungkin perlu Anda miliki:

  • Memiliki pengalaman kerja yang signifikan
  • Memiliki rekam jejak keberhasilan dalam pekerjaan (seperti: berhasil meningkatkan penjualan lebih dari 40%)
  • Memiliki etos kerja yang baik
  • Mampu berkomunikasi dengan baik
  • Mampu mengelola tim dengan efektif, dan lain sebagainya.

Namun, apakah saat ini Anda memiliki kualifikasi tersebut?.

Contoh Loker BCA
Contoh Loker BCA dengan kualifikasi yang tinggi

Siapakah Anda Saat Ini?

Apakah Anda saat ini memiliki pengalaman kerja atau keahlian khusus?

Memahami Microsoft Office, atau menguasai bahasa pemrograman Java dan MySQL tentu sangat berharga, namun itu hanyalah bagian kecil dari keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Dengan kata lain; Keterampilan dasar itu tidak terlalu berharga di waktu sekarang.

Jadi, sambil Anda merasa senang telah menguasai keterampilan tersebut, jangan lupa bahwa masih ada banyak keterampilan lain yang perlu dipelajari dan dikembangkan.

Jika saat ini Anda sedang menjalani magang di Volunoid, baik saat masih kuliah atau baru saja lulus dari sekolah/universitas, Anda berada dalam posisi yang menguntungkan. Karena tidak semua perusahaan mau menerima sukarelawan tanpa pengalaman kerja dan bersedia untuk mengasah kemampuan mereka untuk bekerja dengan benar.

 

Pertanyaan tentang dunia kerja

Apa keterampilan utama yang harus dimiliki oleh mahasiswa/ pelajar sebagai bentuk persiapan memasuki dunia kerja?

Keterampilan yang perlu dimiliki oleh mahasiswa atau pelajar untuk mempersiapkan diri memasuki dunia kerja meliputi kemampuan komunikasi, yang mencakup menyampaikan dan menerima informasi secara jelas dan efektif.

Bekerja sama dalam tim juga sangat penting, karena ini melibatkan bekerja dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama.

Mahasiswa juga perlu mengembangkan kemampuan pemecahan masalah, yang melibatkan analisis situasi, berpikir kritis tentang solusi, dan membuat keputusan.

Selain itu, adaptabilitas juga penting, karena dunia kerja seringkali berubah dan membutuhkan fleksibilitas untuk belajar keterampilan baru. Kemampuan manajemen waktu juga kritis, yang melibatkan organisasi dan prioritas tugas untuk memaksimalkan produktivitas.

Bagaimana pendidikan formal dapat membantu mahasiswa mempersiapkan diri untuk dunia kerja?

Pendidikan formal membantu mahasiswa mempersiapkan diri untuk dunia kerja dengan memberikan pengetahuan dasar dan teoretis dalam bidang studi mereka.

Selain itu, melalui penugasan dan proyek, mahasiswa juga belajar mengembangkan keterampilan penting seperti pemecahan masalah, kerjasama tim, dan komunikasi.

Fasilitas seperti magang dan bimbingan karir di institusi pendidikan juga dapat memberikan pengalaman praktis dan bimbingan untuk memasuki dunia kerja.

Bagaimana mahasiswa dapat memanfaatkan waktu mereka di universitas untuk meraih kesuksesan di dunia kerja?

Mahasiswa dapat memanfaatkan waktu mereka di universitas dengan aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan keterampilan, dan memanfaatkan layanan karir di kampus untuk mendapatkan bimbingan.

Selain itu, mendaftar untuk magang melalui Volunoid dapat memberikan pengalaman praktis dan berharga dalam bidang yang mereka minati, mempersiapkan mereka untuk sukses di dunia kerja.

 

Penutup

Artikel ini dimaksudkan sebagai panduan bagi Anda yang baru saja lulus (fresh graduate) dan belum memiliki pengalaman kerja, namun berharap mendapatkan gaji yang besar.

Sebagian besar isi artikel ini berasal dari pengalaman kami dalam merekrut lulusan baru. Kami sering melihat mereka telah mencoba mendaftar ke berbagai perusahaan, namun seringkali belum mendapatkan hasil. Bahkan, beberapa dari mereka telah menganggur beberapa tahun.

Ketika ditanya tentang ekspektasi gaji, jawaban umum yang kami terima adalah “Saya ingin gaji di atas UMR”. Hal ini tentu memunculkan pertanyaan dalam pikiran HRD atau personil pengambil keputusan lainnya, “Bisa- bisa nya seorang fresh graduate tanpa pengalaman kerja, dan tyanpa keterampilan khusus, meminta gaji segitu?”.

Pemahaman yang disampaikan dalam artikel ini relevan untuk hampir semua perusahaan besar. Dengan memahami dan menerapkannya, kami berharap Anda akan lebih termotivasi untuk melakukan persiapan memasuki dunia kerja sebelum lulus dari sekolah atau kuliah.

Leave a Reply